Home
»
Life Style
» Insomnia Tingkatkan Risiko Gagal Jantung Hingga 3 Kali Lipat
Insomnia Tingkatkan Risiko Gagal Jantung Hingga 3 Kali Lipat
Jangan menganggap sepele masalah seperti insomnia, dimana seseorang
mengalami kesulitan untuk tidur dan tetap terjaga. Studi terbaru di
Norwegia menemukan bahwa insomnia dapat meningkatkan risiko gagal
jantung hingga 3 kali lipat.
"Insomnia adalah jenis gangguan
tidur yang paling umum terjadi, tetapi juga mudah ditangani dan
diobati," kata Dr. Lars Laugsand dari Norwegian University of Science
and Technology, yang memimpin studi tersebut.
Banyak studi telah
mempelajari bahayanya durasi tidur yang pendek dan kualitas tidur yang
buruk terhadap kesehatan. Kini peneliti berusaha mengaitkan antara
insomnia dengan gagal jantung, hasil studi menunjukkan bahwa keduanya
saling terkait, tetapi bukan berarti insomnia benar-benar menyebabkan
gagal jantung.
Gagal jantung adalah kondisi kronis dimana jantung
tidak mampu memompa darah secara efisien, sehingga tidak mencukupi
kebutuhan darah di seluruh tubuh. Gagal jantung mungkin disebabkan
karena sistem biologis dalam tubuh yang terganggu.
"Salah satu
mekanisme yang mungkin mengaktifkan respon stres dalam tubuh dan dapat
mempengaruhi fungsi jantung adalah insomnia," lapor Laugsand dalam European Heart Journal edisi 6 Maret, seperti ditulis ivillage,Untuk
mengukur efek insomnia terhadap risiko gagal jantung, tim Laugsand
mengumpulkan data dari 54.000 pria dan wanita yang terlibat dalam studi
faktor-faktor kesehatan masyarakat Norwegia antara tahun 1995 dan 1997.
Pada awal studi, tidak ada satupun peserta yang memiliki gagal jantung
pada awal studi.
Peneliti juga mengajukan beberapa pertanyaan
tentang kualitas tidur para peserta dan apakah mereka mengalami
kesulitan untuk jatuh tertidur. Setelah 11 tahun masa tindak lanjut,
lebih dari 1.400 peserta telah mengembangkan gagal jantung.Orang-orang
yang memiliki gejala insomnia, mengalami peningkatan risiko 3 kali
lipat terhadap gagal jantung, dibandingkan dengan orang yang tidur
dengan baik. Ketika insomnia disertai dengan depresi dan kecemasan,
risiko tersebut bahkan dapat meningkat hingga 4 kali lipat.
Secara
khusus, orang yang mengalami kesulitan tidur hampir setiap malam dan
selalu merasa lelah di pagi hari lebih dari sekali dalam seminggu,
dikaitkan dengan peningkatan risiko gagal jantung, dibandingkan dengan
orang yang tidak pernah atau jarang mengalami gejala-gejala ini.Temuan
ini sifatnya tetap, bahkan setelah para peneliti memperhitungkan faktor
umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, kerja shift,
tekanan darah, kolesterol, diabetes, berat badan, aktivitas fisik,
merokok, penggunaan alkohol dan serangan jantung yang pernah dialami.
"Insomnia
dapat meningkatkan respon tubuh terhadap inflamasi dan stres, sehingga
hal ini mungkin menjadi alasan meningkatnya risiko gagal jantung," kata
Dr Gregg Fonarow, profesor kardiologi di University of California, Los
Angeles dan juru bicara American Heart Association.
Fonarow yang
tidak terlibat dalam penelitian tersebut menanggapi bahwa masih
diperlukan studi lebih lanjut untuk mengetahui apakah mencegah atau
mengobati insomnia akan menurunkan risiko berkembangnya gagal jantung.
0 komentar:
Posting Komentar